Lima Bulan Kasus BRILink Cendana Wangi Gantung di Polres SBD, Netizen: Lapor Saja ke Kodim!

oleh

TAMBOLAKA, LIKKUABA.COM — Penanganan kasus dugaan penyelewengan dana nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) yang dilaporkan sejak lima bulan lalu di Polres Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT), menuai kritik tajam dari publik.

Masyarakat mulai kehilangan kesabaran atas lambannya aparat kepolisian dalam mengusut kasus yang menyeret nama oknum petugas BRILink Cendana Wangi.

Kasus ini bermula dari laporan nasabah bernama Maksiana Lende, yang mengaku kehilangan lebih dari Rp28 juta secara misterius dari rekening BNI miliknya setelah melakukan transaksi tunai di agen BRILink tersebut.

Baca Juga: Nasabah BNI di Sumba Barat Daya Rugi Puluhan Juta, Diduga Uang Digerogoti Oknum BRILink

Namun hingga kini, belum ada perkembangan signifikan dari penyelidikan kepolisian. Hal ini memicu gelombang kritik dari netizen di media sosial, yang menyarankan agar korban segera mencari keadilan ke institusi lain seperti TNI.

“Lapor di Kodim saja,” tulis akun Facebook bernama Mom’s Grace dalam komentar yang menyindir lambannya proses hukum di Polres SBD.

Komentar senada juga datang dari akun Melan Daeng, yang membagikan pengalaman pribadinya saat mentransfer uang lewat agen BRILink Cendana Wangi.

Baca Juga: Buntut Uang Nasabah BNI Disedot, Warga Minta BRILink Cendana Wangi di Tambolaka Dievaluasi

Menurutnya, uang sebesar Rp300 ribu yang dikirimkan tidak pernah masuk ke rekening tujuan meski bukti transfer telah diterima.

“Saya pernah kirim uang 300 ribu lewat Cendana Wangi. Bukti pengiriman ada, tapi dicek di ATM uang tidak masuk. Saya tanya ke ibu pengirim, katanya sudah masuk. Tapi saat cek ke bank BRI langsung, ternyata tidak ada transaksi masuk. Sampai sekarang uang itu tidak tahu ke mana,” tulisnya.

Melan menambahkan, kejadian seperti ini tampaknya bukan pertama kali terjadi dan berharap agar kasus ini tidak ditutup begitu saja.

Baca Juga: Usai Uang Nasabah BNI Diduga Disedot, Pemilik BRILink Cendana Wangi Siap Diperiksa Polisi

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres SBD, AKP I Ketut Rai Artika, telah membenarkan bahwa laporan terkait kasus tersebut memang telah masuk.

“Benar sudah ada laporan. Nanti saya cek lagi berkasnya,” ujar AKP Rai, Senin (4/8/2025).

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada panggilan resmi terhadap terduga pelaku atau tindak lanjut hukum yang dilakukan. Hal ini memicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian di tingkat daerah.

Baca Juga: Polisi Diduga Lamban Tangani Kasus BRILink Tambolaka, Tapi Cepat Tangkap Warga dalam Kasus Rekayasa Kades Weepangali

Pemilik BRILink Cendana Wangi, Aci, sebelumnya telah menyatakan kesediaannya untuk diperiksa jika diminta oleh pihak kepolisian.

“Kalau dipanggil polisi kami siap menghadap untuk memberikan klarifikasi,” ujar Aci, Rabu (6/8/2025), saat ditemui langsung oleh awak media di Tambolaka.

Namun warga menilai, tanpa adanya tekanan publik, kasus ini bisa saja tenggelam seperti banyak kasus serupa di masa lalu. Mereka berharap aparat penegak hukum, termasuk TNI dan Kejaksaan, ikut mengawasi jalannya proses penyelidikan agar tidak terjadi praktik pembiaran.

Baca Juga: Bongkar Data Siluman PPPK! Anggota DPRD SBD Edy Kette Minta 200 Nama Diperiksa Satu per Satu

“Kalau polisi di daerah lambat, jangan salahkan rakyat kalau mulai cari keadilan di tempat lain,” kata Lukas.

Di tengah lambannya proses hukum, dukungan dari masyarakat terus mengalir melalui media sosial. Banyak netizen menyerukan agar kasus ini diusut hingga tuntas demi memberi efek jera dan perlindungan terhadap masyarakat kecil yang bergantung pada layanan keuangan non-bank seperti BRILink.

Kasus ini kini menjadi perhatian serius masyarakat Sumba Barat Daya. Publik berharap agar kepolisian segera bersikap tegas dan transparan, atau menyerahkan kasus tersebut kepada lembaga lain yang lebih independen jika dirasa tidak mampu menangani secara objektif. (LA/RED)

No More Posts Available.

No more pages to load.